Shalat berjamaah adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah. Rasulullah ﷺ senantiasa menjaga shalat berjamaah di masjid, bahkan dalam kondisi sakit sekalipun. Shalat berjamaah memiliki keutamaan besar dan menunjukkan semangat ukhuwah dalam Islam. Namun, selain keutamaannya, terdapat adab-adab yang harus dijaga saat menunaikannya agar shalat menjadi lebih sempurna dan penuh keberkahan.
Ketika mendengar adzan, dianjurkan untuk menjawab lafaz-lafaznya, kemudian bersiap menuju masjid. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli…”
(QS. Al-Jumu’ah: 9)
Datang ke masjid dalam keadaan rapi dan bersih adalah bentuk penghormatan terhadap tempat ibadah dan sesama jamaah. Jangan mengenakan pakaian yang kotor atau berbau menyengat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Luruskan shaf kalian, karena lurusnya shaf adalah bagian dari kesempurnaan shalat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Jangan membiarkan celah kosong di antara jamaah dan hindari membuat barisan sendiri di belakang jika masih ada tempat di depan.
Imam adalah pemimpin shalat. Tidak boleh mendahului takbir, ruku’, atau sujud dari imam. Rasulullah ﷺ memperingatkan keras:
“Sesungguhnya imam dijadikan untuk diikuti…”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hindari gerakan berlebih, suara keras saat membaca bacaan shalat (kecuali untuk imam), serta tidak bermain-main selama shalat berlangsung.
Melewati orang yang sedang sujud atau berdiri dalam shalat sangat tidak dianjurkan dan termasuk adab yang buruk. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Seandainya orang yang lewat di depan orang shalat tahu dosa yang akan ia tanggung, niscaya ia lebih memilih berdiri selama 40 (hari/bulan/tahun) daripada melakukannya.”
(HR. Bukhari)
Setelah salam, dianjurkan membaca dzikir dan doa-doa sebagaimana diajarkan Rasulullah ﷺ. Jangan langsung meninggalkan masjid kecuali ada keperluan mendesak.
Shalat berjamaah adalah salah satu bentuk ibadah sosial yang sangat mulia. Menjaganya dengan adab yang baik bukan hanya meningkatkan nilai ibadah kita di sisi Allah, tapi juga menciptakan lingkungan masjid yang nyaman dan harmonis. Mari kita jaga adab-adab ini agar masjid benar-benar menjadi tempat yang menenteramkan hati dan memperkuat keimanan.
🕌 Masjid Darus Sa’adah – Tempat Berjamaah, Tempat Menguatkan Ukhuwah
Luas Tanah | 1200 m2 |
Luas Bangunan | 700 m2 |
Status Lokasi | Wakaf |
Tahun Berdiri | 1985 |