Al-Qur’an adalah kalam Allah ﷻ, kitab suci umat Islam yang menjadi petunjuk hidup di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, membaca Al-Qur’an bukan sekadar kegiatan membaca biasa, melainkan bentuk ibadah yang penuh keutamaan dan harus disertai adab yang mulia.
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus…”
(QS. Al-Isra: 9)
Sebelum membaca Al-Qur’an, niatkanlah bahwa bacaan tersebut semata-mata karena Allah ﷻ. Bukan untuk dipuji, bukan karena tuntutan, tetapi karena ingin dekat dengan-Nya.
Disunnahkan dalam keadaan berwudhu saat membaca Al-Qur’an. Meskipun boleh membaca tanpa wudhu, namun menyentuh mushaf tidak diperbolehkan kecuali dalam keadaan suci.
“Tidak menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci.”
(HR. Malik, Hasan)
Membaca Al-Qur’an sebaiknya dilakukan di tempat yang suci, bersih, dan tenang. Jika memungkinkan, membacanya di masjid sangat dianjurkan.
Tidak wajib, namun menghadap kiblat saat membaca Al-Qur’an termasuk bagian dari menyempurnakan adab.
Disunnahkan membaca:
“A’udzu billahi minasy-syaithanir rajiim”
“Bismillahirrahmanirrahim”
Kecuali saat membaca dari pertengahan surah yang tidak diawali dengan basmalah.
Allah ﷻ memerintahkan untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil (perlahan dan jelas):
“…dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.”
(QS. Al-Muzzammil: 4)
Jika memiliki suara yang bagus, disunnahkan memperindah bacaan. Tapi jangan sampai niatnya berubah menjadi pamer atau riya’.
Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tapi juga untuk direnungkan. Ayat-ayat tentang surga dan neraka hendaknya menimbulkan rasa takut, harap, dan tangis dalam hati.
“Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.”
(QS. Al-Isra: 109)
Membaca dengan cepat tanpa memperhatikan tajwid dan makna adalah bentuk ketidaksopanan terhadap firman Allah.
Ketika membaca, hindari ngobrol atau menyela dengan pembicaraan lain. Tundukkan pandangan dan fokus pada ayat-ayat-Nya.
Membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang agung dan penuh keberkahan. Namun agar mendapat pahala dan cahaya dari Allah, kita harus memperhatikan adab dalam membacanya. Semoga kita semua dimudahkan dalam membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
📚 Masjid Darus Sa’adah – Menjadi Cahaya bagi Umat lewat Kalam Ilahi
Luas Tanah | 1200 m2 |
Luas Bangunan | 700 m2 |
Status Lokasi | Wakaf |
Tahun Berdiri | 1985 |